KalselMedia – Kisah Volodymyr Kadariya kembali mencuri perhatian ketika Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga US$2,5 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi tentang keberadaannya. Tuduhan terhadap Kadariya melibatkan kejahatan siber besar-besaran yang mempengaruhi jutaan pengguna internet di Amerika Serikat, menjadikannya buronan internasional.
Selama 15 tahun, Kadariya telah menjadi buronan di Belarus atas tuduhan kejahatan siber. Jaksa AS menuduhnya terlibat dalam pengiriman malware berbahaya ke komputer-komputer di Amerika. Meskipun demikian, Kadariya lihai menghindari penangkapan dan berhasil melarikan diri dari negaranya.
Setelah meninggalkan Belarus, Kadariya menetap di luar negeri selama bertahun-tahun. Beberapa laporan menyebutkan ia mendapatkan suaka dan akhirnya menjadi warga negara Ukraina. Pada 2022, dia ditahan di Kyrgyzstan atas permintaan Belarus, namun Kadariya mengklaim bahwa ia menghadapi penganiayaan politik. Beberapa pejabat PBB pun menentang ekstradisinya ke Belarus.
Saat ini, posisi Kadariya masih misterius. Ia diduga telah diekstradisi ke Belarus satu setengah tahun yang lalu, namun informasi tentang keberadaannya masih simpang siur. VOA belum berhasil menghubungi Kadariya maupun mendapatkan konfirmasi dari pemerintah Belarus dan AS.
Pada 26 Agustus lalu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan hadiah besar bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Kadariya, di mana pun ia berada.