Pengurus KTNA HST 2025 – 2030 Resmi di kukuhkan, Soroti Krisis Regenerasi Petani dan Mutu Pupuk

KalselMedia.com, Barabai – Pengurus Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) resmi dikukuhkan untuk masa bakti 2025 – 2030 yang digelar di Balai Rakyat, pada Selasa (24/6/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur penting, mulai dari petani, nelayan, penyuluh pertanian, hingga perwakilan pemerintah daerah dan pengurus KTNA Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Ketua KTNA HST, M Saleh, menegaskan bahwa tantangan besar saat ini adalah minimnya keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian.

Menurutnya, persoalan regenerasi petani harus segera mendapat perhatian serius.

“Regenerasi petani menjadi persoalan krusial. Kalau ini tidak kita tangani serius, sektor pertanian bisa terancam dalam jangka panjang,” ujarnya.

Untuk itu, KTNA HST telah merancang sejumlah program seperti pelatihan pertanian milenial, kewirausahaan tani dan promosi pertanian modern sebagai sektor ekonomi yang menjanjikan.

Tak hanya fokus pada regenerasi, M Saleh juga menyinggung soal temuan di lapangan terkait kualitas pupuk, terutama jenis urea, yang tidak sesuai standar.

“Hasil uji lab menunjukkan kandungan pupuk yang beredar tak sesuai. Ini jelas merugikan petani dan bisa menurunkan hasil panen,” tegasnya.

Ia menyatakan, KTNA akan terus mendorong pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk dan mendesak jaminan mutu dari pihak-pihak terkait.

Sekretaris KTNA Kalimantan Selatan, Subhan, dalam kesempatan yang sama, menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam memajukan sektor pertanian.

“KTNA adalah jembatan antara petani, penyuluh, pemerintah, dan sektor swasta. Tanpa sinergi, pertanian sulit berkembang,” ujarnya.

Ia juga menegaskan komitmen KTNA dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui pelatihan, penyuluhan, dan penggunaan teknologi tepat guna.

Menurut Subhan, KTNA tak hanya aktif di lapangan, tapi juga di ranah advokasi kebijakan agar pembangunan pertanian betul-betul berpihak kepada petani.

“Pertanian yang mandiri harus jadi fondasi ekonomi daerah,” tutupnya. (MA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait: