
KalselMedia.com, Barabai – Jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tahun ini menunjukkan tren penurunan dibanding periode sebelumnya.
Polres HST menyebut keberhasilan itu merupakan hasil kerja sama lintas sektor dan edukasi berkelanjutan yang digencarkan hingga ke sekolah-sekolah.
Kapolres HST melalui Penyidik Unit Gakkum Satlantas, Bripka Syamsuddin Nur mengatakan pemetaan titik rawan telah dilakukan di beberapa ruas penting seperti Jalan Haur Gading, Telang (Muara Rintis), Jalan Lingkar Walangsi, Hulu Rasau-Simpang Banua Binjai dan Pengambau Hulu Luar, Pemangkih serta Pajukungan.
“Pemetaan ini membantu pengendara lebih waspada. Kami juga memasang banner peringatan di lokasi-lokasi rawan dan menyebarkan imbauan melalui perangkat desa,” ujarnya Rabu (18/9/2025).
Syamsuddin menuturkan, edukasi di sekolah-sekolah jadi salah satu kunci.
“Pelajar dan ibu rumah tangga termasuk kelompok rentan. Mereka perlu tahu bahaya melanggar aturan berkendara, termasuk soal sepeda listrik yang penggunaannya sudah diatur Kementerian Perhubungan,” tambahnya.
Kasat Lantas IPTU Akhmad Junaidi menegaskan faktor manusia masih mendominasi penyebab kecelakaan.
“Pelanggaran umum meliputi melawan arus, berkendara tanpa SIM, balap liar, menerobos lampu merah atau palang kereta hingga berkendara di bawah pengaruh alkohol. Helm dan sabuk pengaman bukan formalitas, tetapi penentu keselamatan,” katanya.
Ia juga meminta pengemudi beristirahat jika lelah.
“Seperti Di Pos Walangsi, Kapar atau halaman masjid Pajukungan dan Bawan tersedia area aman untuk singgah. Jangan memaksa jika mengantuk,” ujarnya.
Polres HST berencana menggelar rapat evaluasi triwulanan bersama Dishub, Dinkes, Bappeda, dan PUPR Bina Marga.
Program Keselamatan Lalu Lintas 5 juga akan diperkuat agar tren penurunan kecelakaan dapat dipertahankan. (MA)