KalselMedia – Siapa yang tak kenal es teh? Minuman sederhana namun merakyat ini menjadi pilihan favorit di berbagai tempat, dari warung kaki lima hingga restoran mewah. Bahkan, popularitasnya mendunia! Es teh dinobatkan sebagai minuman paling populer ketiga di dunia dalam survei Bev50 tahun 2024 oleh perusahaan pengembang brand Alpha-Diver.
Popularitas teh, termasuk es teh, memang luar biasa. Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, 6 miliar cangkir teh dikonsumsi setiap hari di seluruh dunia. National Geographic bahkan menulis artikel bertajuk “The World’s Top Drink,” menegaskan posisi teh sebagai salah satu minuman terfavorit di planet ini.
Es teh juga semakin dicintai karena praktis dan mudah ditemukan. Di Indonesia, misalnya, survei Trendy Drinks oleh Jakpat menunjukkan es teh menempati posisi ketiga sebagai minuman paling banyak dikonsumsi setelah susu dan kopi. Sebanyak 74 persen responden melaporkan mereka mengonsumsi teh dalam enam bulan terakhir!
Kisah teh dimulai jauh sebelum kopi ditemukan. Diperkirakan, teh pertama kali dipanen sekitar 2700 SM oleh Kaisar Shen Nung di China. Cara penyajiannya yang sederhana—cukup menyeduh daun teh kering dengan air panas—membuat teh menjadi tradisi yang mengakar kuat di berbagai budaya.
Namun, es teh baru muncul lebih belakangan, sekitar abad ke-19. Salah satu cerita populer menyebutkan bahwa es teh pertama kali dibuat oleh Richard Blechynden, seorang komisaris teh dari India. Ketika mempromosikan tehnya di Paviliun India dalam cuaca panas, ia mencampur tehnya dengan es untuk menyegarkan pengunjung.
Popularitas es teh melonjak setelah Pameran Dunia St. Louis pada 1904, saat musim panas yang terik membuat pengunjung berbondong-bondong mencari minuman dingin. Sejak itu, es teh menjadi pilihan utama banyak orang.
Di Indonesia, es teh menjadi primadona kuliner. Dari rumah makan kecil hingga restoran berbintang, minuman ini selalu ada di menu. Alasan utamanya adalah rasa teh yang kuat, mudah dibuat, dan menyegarkan, terutama di iklim tropis.
Data The Food Institute pada Juli 2024 bahkan menyebut teh sebagai minuman paling populer kedua di dunia setelah air putih. Dalam hal popularitas global, teh juga menempati posisi kelima dalam daftar minuman terenak menurut CNN pada 2018.
Dari segi rasa hingga cara penyajian, es teh punya daya tarik yang unik. The Wall Street Journal menyebut rasa yang kuat, fleksibilitas dalam penyajian, serta kemasan menarik sebagai faktor utama popularitasnya. Di Indonesia, harga yang terjangkau dan ketersediaannya di mana-mana menjadikan es teh pilihan utama masyarakat.
Es teh bukan hanya sekadar minuman, tetapi bagian dari budaya. Dari sejarah panjangnya hingga popularitas globalnya, es teh membuktikan bahwa kesederhanaan bisa menjadi daya tarik utama. Jadi, lain kali Anda menikmati segelas es teh, ingatlah bahwa Anda sedang menjadi bagian dari tradisi dunia yang sudah ada selama ribuan tahun.