KalselMedia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Menteri Sosial RI menggantikan Tri Rismaharini, yang maju dalam Pilgub Jawa Timur 2024. Penunjukan Gus Ipul sebagai Mensos menjadi sorotan, terutama karena masa jabatannya hanya sekitar 40 hari.
Menurut Suko Widodo, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga, reshuffle ini merupakan langkah Jokowi untuk menciptakan kondisi pemerintahan yang aman dan stabil. Gus Ipul dipilih karena dianggap mampu menjalankan peran yang lebih bersifat seremonial dan memberikan ketenangan.
Kehadiran Gus Ipul dan Potensi Masuk Pemerintahan Prabowo
Suko menyebut bahwa Gus Ipul kemungkinan besar tidak akan menjalankan program baru mengingat masa jabatannya yang singkat. Sebaliknya, dia akan lebih fokus pada tugas-tugas yang bersifat selebratif. Meski demikian, Gus Ipul memiliki potensi untuk masuk ke dalam pemerintahan yang dipimpin Prabowo, terutama karena peran Nahdlatul Ulama (NU) yang signifikan dalam kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024.
“NU punya andil besar dalam mendukung pemerintahan selama kontestasi Pilpres Februari lalu. Saya kira Gus Ipul memiliki peluang besar untuk terlibat dalam pemerintahan Prabowo nantinya,” ujar Suko.
Strategi Jokowi untuk NU
Selain itu, pelantikan Gus Ipul juga dianggap sebagai bagian dari strategi Jokowi untuk menjaga eksistensi NU dalam pemerintahan. Suko menilai bahwa langkah ini berkaitan dengan upaya Jokowi untuk mempertahankan dukungan dari basis NU, yang memiliki peran penting dalam stabilitas politik dan pemerintahan.
Dengan pelantikan ini, Gus Ipul diharapkan mampu menjaga ketenangan politik, terutama menjelang pergantian pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.