
Oleh: Muhammad Athaillah, Ketua Umum HMI Cabang Barabai Periode 2024-2025
Pembangunan infrastruktur adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Jalan, jembatan, listrik, air bersih, fasilitas pendidikan dan kesehatan bukan sekadar proyek fisik tetapi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Semangat Islam rahmatan lil ‘alamin mengajarkan bahwa pembangunan harus memberi manfaat bagi semua bukan hanya segelintir pihak.
Di sektor transportasi, pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan wilayah terpencil dengan pusat kota membuka akses ekonomi, pendidikan dan layanan kesehatan.
Modernisasi bandara, pelabuhan dan stasiun kereta mendukung perdagangan dan logistik yang efisien. Semua ini harus diarahkan untuk memberi kemudahan dan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar pencapaian fisik semata.
Perluasan jaringan listrik dan pengembangan energi terbarukan menjadi hal penting. Akses listrik yang merata akan membuka peluang bagi desa-desa terpencil untuk berkembang, baik secara ekonomi maupun pendidikan.
Begitu pula pembangunan fasilitas air bersih dan sanitasi yang secara langsung berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, infrastruktur digital dan layanan publik berbasis teknologi menjadi tulang punggung pembangunan modern.
Dengan jaringan internet merata dan sistem smart city, masyarakat dapat mengakses informasi, pendidikan dan pelayanan publik lebih cepat dan transparan. Teknologi harus menjadi alat pemberdayaan bukan sekadar simbol kemajuan.
Namun, pembangunan tidak boleh hanya mengejar fisik. Kualitas, keberlanjutan, dan pemerataan adalah prinsip utama.
Infrastruktur yang hanya terpusat di kota besar justru memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi. Tanpa pengawasan yang tepat, proyek bisa mubazir dan merugikan rakyat banyak.
Di sinilah peran kader HMI menjadi vital. Reaktualisasi peran kader berarti mengawal setiap proyek pembangunan dengan prinsip keadilan dan kebermanfaatan.
Kader HMI harus memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan berjalan transparan, merata dan berpihak pada rakyat.
Lebih jauh, kader HMI dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Dengan melibatkan warga dalam menentukan prioritas proyek dan mengawal pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur menjadi alat pemberdayaan bukan hanya simbol kemajuan fisik.
Hal ini selaras dengan spirit rahmatan lil ‘alamin, yang menekankan manfaat dan keadilan bagi seluruh umat.
Pembangunan infrastruktur yang merata, berkualitas, dan diawasi dengan cermat akan membuka peluang ekonomi, meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan generasi muda.
Dengan semangat rahmatan lil ‘alamin, pembangunan bukan hanya mengubah wajah fisik bangsa tetapi juga menegakkan keadilan, kesejahteraan dan kebermanfaatan bagi seluruh rakyat. (Athaillah).