NONGKI Hardiknas 2025: Dorong Optimisme Generasi Muda Hadapi Gejolak Pendidikan

KalselMedia.com, Barabai – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang jatuh pada 2 Mei, Kolaborasi antara Kohati Cabang Barabai dengan Bimbel Ash-Shodiqul Fathon dan Rumah Pustaka menggelar diskusi publik bertajuk NONGKI: Nongkrong Sambil Diskusi, Senin (12/5/2025) di RHK Kafe Barabai.

Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Gejolak Dunia Pendidikan: Pentingnya Sikap Optimis dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan.”

Diskusi menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Aulin Safitri selaku Ketua Kohati Cabang Barabai, Bahrul Ilmi selaku Founder Rumah Pustaka, dan Hidaayatu Sholehah, Founder Komunitas Belajar ASF.

Dalam pemaparannya, Hidaayatu Sholehah menyampaikan bahwa sikap optimis merupakan kunci dalam menghadapi tantangan pendidikan yang kian kompleks.

“Kita menyadari bahwa salah satu cara terbaik menghadapi gejolak dunia pendidikan saat ini adalah dengan fokus pada optimisme peluang di tengah banyaknya tantangan yang bisa membuat pesimis,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sikap optimis harus dibarengi dengan kesadaran historis dan kesiapan diri.

“Bukan kabur, bukan tak peduli, bukan pula terpengaruh isu negatif yang belum tentu kebenarannya, melainkan bercermin pada sejarah keberhasilan perjuangan para pahlawan di masa lalu. Bekali diri, bangun relasi, beradaptasi. Tidak peduli apa latar belakang kita, kalau cinta maka lakukan apa yang kita bisa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kohati Cabang Barabai, Aulin Safitri menyatakan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari program kerja organisasi serta bentuk konkret peringatan Hardiknas.

“Tujuannya adalah memperingati Hardiknas 2025 dan juga merealisasikan program kerja Kohati Cabang Barabai, sekaligus meningkatkan eksistensi serta memberikan ruang belajar dan diskusi publik bagi generasi muda di Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” katanya.

Aulin juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut.

“Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini diharapkan dapat membawa perubahan pola pikir generasi muda serta menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi antar sesama,” tambahnya.

Pemantik lainnya, Bahrul Ilmi, menyampaikan pentingnya menanamkan sikap optimis seperti para pendiri bangsa dalam membangun masa depan pendidikan.

“Para pendiri bangsa ketika memperjuangkan kemerdekaan menghadapi banyak syarat untuk pesimis, mulai dari jumlah sekolah dan sarjana yang sedikit hingga beban utang negara,” katanya.

“Namun mereka memilih untuk tetap optimis. Maka kita pun harus memandang Indonesia ke depan secara lebih baik, bukan sebagai negara yang tenggelam,” Lanjutnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, seperti pelajar, mahasiswa, peserta bimbel serta anggota organisasi kepemudaan di Hulu Sungai Tengah. (MA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait: