
KalselMedia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah cukup tajam pada awal perdagangan sesi I, Senin (1/9/2025). Aksi demonstrasi yang belum mereda disebut menjadi faktor utama yang membebani pasar. IHSG tertekan ke kisaran 7.700, memperpanjang tren negatif dari pekan sebelumnya.
Pergerakan Pasar & Tekanan Sektor
Pada perdagangan Jumat (29/8), IHSG sudah terkoreksi 2,27 persen ke level 7.771. Pelemahan ini melanda hampir seluruh sektor, termasuk keuangan dan infrastruktur.
Memasuki awal pekan ini, IHSG kembali jatuh sekitar 2,7–3,5 persen. Indeks sempat dibuka di level 7.620, sebelum terperosok ke 7.556 hanya beberapa menit setelah pembukaan.
Sentimen Demonstrasi & Respons Investor
Gelombang protes menjadi sentimen dominan yang membuat investor bersikap hati-hati. Analis menilai IHSG berpotensi melemah lebih dalam apabila situasi politik tidak kunjung stabil.
Mirae Asset Securities menyebut, selama IHSG diperdagangkan di bawah level 7.750, risiko konsolidasi bearish masih terbuka. Namun, jika ketegangan mereda, peluang rebound melalui aksi buy on dip bisa muncul.
Faktor Eksternal & Harapan Pasar
Dari luar negeri, pasar menanti kepastian kebijakan suku bunga The Fed. Ekspektasi pemangkasan suku bunga dinilai dapat menjadi penahan tekanan lebih dalam pada IHSG.
Sementara itu, dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar kini tertuju pada respons otoritas—Bank Indonesia, BEI, dan OJK—dalam menjaga stabilitas serta meredam kepanikan akibat aksi unjuk rasa yang terus berlangsung.