KalselMedia – Paus Fransiskus telah menyerukan investigasi untuk menentukan apakah serangan Israel di Gaza memenuhi kriteria genosida. Pernyataan ini muncul dalam kutipan buku baru yang berjudul Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World karya Hernán Reyes Alcaide, yang disusun berdasarkan wawancara dengan Paus dan akan diterbitkan menjelang yubileum kepausannya pada 2025.
Dalam buku tersebut, Paus Fransiskus menegaskan pentingnya penyelidikan mendalam untuk menentukan apakah serangan tersebut sesuai dengan definisi genosida sebagaimana ditetapkan oleh hukum internasional. Menurutnya, para ahli telah menunjukkan bahwa serangan di Gaza memiliki karakteristik genosida.
Perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan menculik 250 orang sebagai sandera. Dalam setahun terakhir, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 43.000 orang di Gaza, menurut laporan pejabat kesehatan setempat. Sebagian besar korban disebut merupakan perempuan dan anak-anak.
Paus Fransiskus sebelumnya juga mengkritik keras serangan Israel di Gaza dan Lebanon pada September 2024, menyebut tindakan tersebut “tidak bermoral” dan melanggar aturan perang.
Paus Fransiskus menyoroti perlunya globalisasi solidaritas untuk mengatasi tantangan dunia, termasuk migrasi dan perang. Dalam konteks migrasi, ia menolak pendekatan represif dan menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membantu para migran dan pengungsi.
Seruan ini mempertegas sikap Vatikan dalam berbagai isu global, termasuk konflik Israel-Hamas, perang di Ukraina, dan masalah migrasi yang masih menjadi perhatian dunia.