KalselMedia – Setelah resmi dipecat dari keanggotaan PDIP, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan atas sikap terbuka dari Partai Golkar yang menyatakan siap menerima dirinya.
Pemecatan ini terjadi setelah PDIP menerbitkan Surat Keputusan yang mencakup Gibran, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), dan Cagub Sumut terpilih Bobby Nasution, bersama 24 kader lainnya.
Usai pemecatan, Gibran memberikan pernyataannya saat turut mengantar Presiden terpilih Prabowo Subianto menuju Mesir dalam rangka menghadiri KTT D-8 di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta (17/12/2024).
“Kami menghargai dan menghormati keputusan partai,” ujar Gibran singkat.
Gibran menegaskan akan fokus membantu Presiden Prabowo Subianto. Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan bergabung ke partai lain, ia hanya memberikan jawaban singkat yang sama,
“Tunggu saja,” imbuhnya sambil tersenyum.
Partai Golkar menunjukkan sikap inklusif terhadap situasi ini. Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan partainya siap membuka pintu bagi siapa saja, termasuk bagi tokoh nasional seperti Jokowi dan Gibran.
“Golkar itu sangat inklusif, Golkar terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat politik,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Meski demikian, Bahlil memilih untuk tidak mengomentari urusan internal partai lain. “Kalau soal internal partai lain, kita lihat saja perkembangannya,” tambahnya.
Pemecatan 27 kader PDIP ini mencakup berbagai daerah dan sebagian besar disebut melanggar etik. Berikut ini detail Surat Keputusan PDIP terkait pemecatan tiga tokoh utama:
PDIP memandang para kader tersebut melakukan pelanggaran berat, meski detail dari pelanggaran tersebut belum diungkap secara spesifik.
Reaksi publik terhadap langkah politik Gibran dan Jokowi semakin memanas. Dukungan Partai Golkar yang terbuka kepada mereka memunculkan spekulasi bahwa Jokowi dan Gibran berpotensi bergabung dengan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sementara itu, Gibran terus menekankan untuk menunggu perkembangan selanjutnya.
“Tunggu saja,” ujarnya dengan sikap penuh teka-teki.