KalselMedia – Menjaga kadar kolesterol tetap stabil adalah hal penting untuk menghindari risiko berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung dan stroke. Kolesterol sendiri terbagi menjadi dua jenis: HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat), di mana kadar LDL yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah.
Namun, bagaimana dengan konsumsi makanan sehari-hari seperti telur dan susu bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi? Ada anggapan bahwa kedua makanan ini harus dihindari, tetapi faktanya, pengidap kolesterol tinggi tetap bisa mengonsumsi telur dan susu dengan batasan tertentu.
Telur seringkali dianggap sebagai penyebab peningkatan kolesterol, namun sebenarnya telur kaya akan nutrisi seperti protein dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Mengonsumsi 4-6 butir telur per minggu dianggap aman bagi pengidap kolesterol tinggi. Meski mengandung kolesterol, konsumsi telur dalam jumlah yang wajar tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Telur juga mengandung antioksidan yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, telur tetap dapat dimasukkan dalam pola makan yang sehat untuk pengidap kolesterol tinggi, asalkan tidak berlebihan.
Susu merupakan sumber kalsium, vitamin D, dan kalium, yang baik untuk tubuh. Namun, untuk pengidap kolesterol tinggi, penting untuk memilih produk susu yang rendah lemak atau bebas lemak, seperti susu skim. Produk susu yang mengandung lemak tinggi, seperti susu whole fat, cenderung mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar LDL.
Produk susu rendah lemak seperti yogurt rendah lemak, keju cottage, dan keju mozzarella dari susu skim adalah pilihan yang lebih aman bagi mereka yang ingin menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Telur dan susu tetap aman dikonsumsi bagi pengidap kolesterol tinggi, asalkan dalam jumlah yang wajar dan dengan memilih produk yang rendah lemak. Mengontrol asupan makanan dan berfokus pada gaya hidup sehat dapat membantu menjaga kolesterol tetap dalam batas normal dan mengurangi risiko komplikasi kesehatan di kemudian hari.