Peringatan Chatib Basri tentang Faisal Basri: Ide dan Pemikiran yang Tak Pernah Mati

KalselMedia – Mantan Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri, mengenang sosok Faisal Basri dengan penuh hormat dan kekaguman. Bagi Chatib, Faisal bukan hanya seorang teman, senior, dan guru dalam bidang ekonomi, tetapi juga teladan integritas dan keberanian.

Dalam unggahan di akun X pribadinya pada Kamis, 5 September 2024, Chatib mengungkapkan bahwa ia memanggil Faisal dengan panggilan akrab ‘Bang Faisal’. Menurutnya, Faisal Basri adalah sosok yang memiliki karakter kuat, dengan pemikiran yang cemerlang dan pemahaman mendalam mengenai ekonomi.

“Bang Faisal adalah contoh nyata dari integritas, keteguhan sikap, dan keberanian. Ia mampu membaca data dengan sangat baik dan memiliki pandangan ekonomi yang segar,” tulis Chatib.

Keduanya merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), dengan Faisal Basri yang telah dikenal sebagai ekonom muda saat Chatib masih menyelesaikan skripsinya. Chatib mencatat bahwa Faisal bersama beberapa tokoh lainnya seperti Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Sjahrir, adalah salah satu dari sedikit ekonom di FE UI yang membahas ekonomi politik pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Chatib juga menceritakan bagaimana ia berinteraksi dengan Faisal melalui gerakan mahasiswa yang diikutinya dengan rasa takut. Ia sempat mengingatkan Faisal untuk memeriksakan kesehatannya pada Februari 2024, ketika Faisal menghadapi masalah mata. Faisal merespons dengan baik dan bahkan menuliskan keinginannya untuk segera menyantap nasi kapau dalam pesan WhatsApp-nya.

Beberapa waktu lalu, tepat sehari sebelum HUT ke-79 Indonesia, Chatib dan Faisal menghadiri acara sambutan mahasiswa baru di FEB UI. Momen tersebut menunjukkan bahwa Faisal tetap bersemangat, lugas, dan berani dalam berbicara tentang kelas menengah.

Chatib menutup kenangannya dengan penuh rasa hormat, menegaskan bahwa meskipun kematian mengakhiri kehidupan seseorang, ide dan pemikiran Faisal Basri akan terus hidup. “Selamat jalan Bang Faisal,” tutupnya.