
KalselMedia.com, Banjarbaru – Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Banjarbaru kembali menunjukkan kepedulian nyatanya terhadap pelaku UMKM. Menyusul kasus yang menimpa salah satu anggota, Firly Noorachim (Owner Mama Khas Banjar), TDA Banjarbaru langsung bergerak cepat memberikan pendampingan menyeluruh.
“Kami memberikan dukungan moril, menjalin koordinasi hukum, hingga melakukan advokasi kepada pihak terkait. Ini bentuk kepedulian kami, karena kami percaya tidak ada UMKM yang seharusnya menghadapi kompleksitas hukum sendirian,” ujar Arion Prima Benu, Ketua TDA Banjarbaru saat diwawancarai media, Minggu (18/5).
Kehadiran Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, ke Banjarbaru turut menjadi sorotan. TDA Banjarbaru menilai kunjungan ini bukan sekadar bentuk dukungan moral, tetapi mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil.
“Kami ingin ini menjadi momentum untuk meninjau ulang regulasi yang selama ini justru menyulitkan. Pemerintah harus hadir dengan pendekatan yang lebih membina, bukan menghukum,” tegas Arion.
Sebagai tindak lanjut dari peristiwa ini, TDA Banjarbaru bersiap memperkuat edukasi kepada para anggotanya, khususnya dalam aspek hukum dan perizinan. Program pelatihan seperti P-IRT, BPOM, hingga pelabelan produk akan diperluas, bersamaan dengan peningkatan kolaborasi bersama dinas-dinas terkait.
Tak hanya itu, komunitas ini juga tengah merancang sistem pelaporan cepat untuk membantu para pelaku UMKM yang menghadapi persoalan hukum, sehingga bisa segera mendapatkan pendampingan yang dibutuhkan.
Di akhir, TDA Banjarbaru menyampaikan pesan semangat kepada seluruh pelaku UMKM, khususnya di Banjarbaru dan Indonesia.
“Tetap semangat, jaga kejujuran, dan terus belajar. Jangan takut berkembang hanya karena aturan, tapi jangan abaikan pentingnya legalitas. Jika ragu, cari komunitas, jangan berjalan sendirian. Kita perlu saling mendukung, tumbuh bersama, dan kuat bersama. UMKM adalah tulang punggung negeri, dan negara wajib hadir untuk membinanya,” tutupnya.