
KalselMedia – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) resmi menerima Surat Keputusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. ULM menjadi satu-satunya penerima SK RPJP KHDTK pada Rapat Koordinasi Pengelolaan KHDTK Tahun 2025, yang digelar pada Rabu, (5/8/2025) di Jakarta.
SK tersebut menjadi dasar legal dan strategis bagi ULM untuk mengakselerasi pengembangan KHDTK sebagai kawasan unggulan dalam pendidikan, riset, pelatihan, dan pengabdian masyarakat.
Ketua KHDTK ULM, Dr. Ir. H. Muhammad Helmi, M.M, menyatakan bahwa KHDTK ULM memiliki visi besar untuk menjadi pusat global riset kehutanan, pendidikan, dan operasional bisnis kehutanan berbasis pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management).
Berdasarkan yang disampaikan Dr. Helmi, sustainable forest management sendiri memiliki 3 aspek utama, yakni keberlanjutan ekologis (ecological sustainability), keberlanjutan ekonomi (economic sustainability), dan keberlanjutan sosial dan budaya (social and cultural sustainability).
“KHDTK ULM kami rancang sebagai ruang belajar terbuka, tempat penelitian, dan pelatihan, tidak hanya bagi mahasiswa ULM tapi juga masyarakat luas. Termasuk program sekolah alam bagi pelajar SD hingga SMA, agar generasi muda lebih peduli terhadap hutan dan lingkungan,” ujarnya.
KHDTK ULM kini tengah mempersiapkan beberapa program unggulan, seperti:
Dr. Helmi menyampaikan bahwa ke depannya KHDTK ULM dijalankan dengan pendekatan “KHDTK 2.0” sesuai arahan Kepala BP2SDM KLHK, yaitu pengelolaan berbasis inovasi dan kolaborasi. ULM membuka diri terhadap kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, swasta, organisasi nirlaba, koperasi, hingga mitra internasional, dengan tetap mengedepankan empat pilar utama: pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Dengan adanya SK RPJP ini, kami akan mulai melaksanakan seluruh program unggulan yang sudah dirancang, serta memastikan keberlanjutan dan nilai manfaat KHDTK bagi universitas dan masyarakat,” tambah Helmi.
KHDTK ULM adalah salah satu contoh nyata konversi ilmu kampus ke arah bisnis dan pengembangan masyarakat berbasis riset (university research to business operation). ULM berkomitmen untuk menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium hidup bagi pengembangan ilmu kehutanan tropis dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan langkah ini, Universitas Lambung Mangkurat semakin menegaskan perannya sebagai aktor utama dalam konservasi lingkungan, inovasi pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya hutan.